Kamis, 05 Januari 2012

Perjalanan ke Bandung


Perjalanan yang sudah saya tunggu ini akhirnya datang juga. Grup saya sama seperti sebelumnya saat pergi ke Tidung yaitu yuki, dennis, Adrian, leo. Perjalanan kami lakukan saat weekend. Untuk transportasi ke Bandung bisa dengan menggunakan mini bus atau kereta api. Jika kereta api saat weekend akan dikenakan tarif Rp 80.000 untuk kelas Bisnis sedangkan mini bus setahu saya yang paling mahal tarifnya ada Rp 70.000. Karena kami ala semi backpacker maka kami putuskan mini bus saja. Nah untuk jenis mini busnya sendiri ada banyak macamnya untuk jurusan bandung atau kebanyakan mini bus hanya untuk bandung saja hehe. Untuk Mini busnya terdapar Baraya Tour, Shuttle Star, Day Trans dan masih banyak lainnya. Baraya di kenakan Tarif Rp 53.000, Shuttle Rp 50.000 dan Day Trans Rp 70.000. Karena Shuttle Paling murah maka saya pilih Shuttle Star Mengingat pulangnya juga kami harus memakai mini bus lagi.

Untuk Transportasi SAAT di Bandung saya menggunakan Motor, Sewa motor di Bandung saat ini sangat laris sehingga saya agak kesulitan mendapatkan Motornya. Atas referensi temen saya yang sering ke Bandung saya akhirnya mendapatkan 1. Namanya Pak Hamad, Tarif yang dia kenakan memang agak mahal Rp 90.000 dan orangnya agak pelit. Umumnya saya sewa 1 motor mendapatkan 2 helm, masa saya sewa 3 motor mendapatkan 3 helm saja padahal orangnya 5 (>_<;) Akhirnya setelah berdebat si pak hamad akan memberikan 4 helm sisa 1 helm saya yg bawa......
Saat malam nya temen saya si dennis memberitahu bahwa dia masuk angin dan baru mengeluarkan isi perutnya….isi perut?? Mungkni ginjal, lambung dan beberapa organ lainnya x ya. Akhirnya kami pergi berempat saja. Uang yang sudah di belikan tiket terpaksa tidak bias di kembalikan, untung motor saya bias cancel 1 karena jumlah kamu berempat jadi pas untuk 2 motor.

Perjalanan di mulai jam 7 di belakang sarinah thmarin tempat shuttle bus pick dan drop zone. Perjalanan di bandung di tempuh dalam 2,5 jam. Kami di turunkan di Pangkalan shuttle star dan langsung booking untuk hari esoknya. Karena si pak hamad tidak tahu dimana pangkalan shuttle star maka kami terpaksa harus jalan lumayan jauh ke pom bensin suropati tempat dia menunggu. Setelah membayar 2 tarif sewa motor kami langsung isi bensin karena bensinnya benar-benar kosong. Setelah semuanya sudah ready, kami langsung pergi mencari makan.
  
Restoran pertama kali yang kami tuju adalah restoran mie rica-rica seberang hotel Panghegar. Letaknya deket gang gitu. Mie rica-rica ini seperti spageti dan terkanal akan kepedasannya.
  
 Di tambah dengan pangsit goreng 2 porsi maka melengkapi segalanya. Yang sangat di sayangkan, temen  saya Adrian tidak memesan mie rica-rica karena dia ga kuat dengan pedas    (-_-;)

  
 
Perut sudah terisi, kita langsung pergi lagi ke Wisma Unpar. Letaknya di Bandung utara deket dengan  mal ciwalk. Kebetulan Adrian sudah tahu letaknya hingga dia jadi pemandu kami. Kurang lebih 30 menit akhirnya sampai. Wismanya bersih dan asri.

  
Wisma Universitas Pharayangan atau Wimsa Unpar yang terletak di Jl. Gunung Agung Dalam No. 4 Ciumbeuleuit ini memiliki 2 jenis kamar, yang pertama seperti kamar biasa layaknya hotel dan yang kedua seperti rumah jadi ada dapur dan ruang tamunya. Karena Kami berlima maka kami pilih rumah atau di panggilnya unit. Kita bisa booking terlebih dahulu dengan membayar dp 50% dari totalnya yang di setor via transfer. Untuk 1 unit di kenakan 350 ribu di tambah dengan 1 extra bed jadi 400 ribu. Untuk telp Wisma unpar bisa di hubungi ke no 022 – 2032800. 

Kami  menyusun rencana mau pergi kemana dahulu. Setelah rencana kami matang, kami langsung pergi lagi. Tujuan pertama kami rumah sosis di lembang. Tidak sulit menemukan rumah sosis koq karena palangnya ada dimana-mana. Sosisnya ukurannya cukup besar dan enak. Karena ini wisata ngemil jadi kami pesan 1 saja.
Lanjut ke destinasi berikutnya Rumah Tahu. Begitu masuk kami langsund di sambut pemiliknya dan mengenalkan jenis tahu susu lembang. Sepertinya setiap tamu masuk, pemiliknya memang menyambut dan mengenalkan tahu-tahunya. DIsini saya pesen….saya rada lupa nama makanannya kalau tidak salah kupas tahu tapi seperti ketoprak… di tambah dengan tahu crispy. Suasannya cukup dingin mengingat ini gunung.

Karena rumah tahu berdekatan dengan lembah Carmel maka tujuan kami berikutnya lembah carmel. Disini kamu bisa melihat patung-patung yesus swaktu di kayu salib. Karena bukan high season disini sepi sekali. Suara kami pun bisa terdengar kemana-mana. Tapi karena di tempat ini memang tidak boleh berisik jadinya kami jalan-jalan saja. Dideket lembah carmel ada yang jual sate kuda tapi sepertinya sudah bangkrut karena tutup.

  
Berikut kami jalan ke Vihara yang ada di lembang. Saya lupa namanya apa tapi hanya 1 jd ga masalah dunk kalo menanyakan arahnya. DI Vihara ini mirip dengan di Thailand. Sama seperti di lembah carmel, disini sepi dan tidak boleh berisik. Disini ada kegiatan menarik, pertama jangan lupa donasi dahulu, berapa saja terserah lalu di sebelahnya ada gelas-gelas diisi koin-koin. Nah koin koin ini nantinya dimasukan ke mangkok-mangkok yang mengelilingi gedungnya. 1 mangkok 1 koin. Setelah mangkoknya habis di lihat berapa sisa koin atau koin habis sejak mangkuk keberepa. Jika masi ada sisa koin maka itu + (plus) maka ambil ramalam dengan jumalh berapa plusnya. Jika koin sisa sudah habis saat mangkoknya masih ada namanya –(minus) maka di hitung berapa mangkoknya. Yach ramalannya si mengharuskan kita tetap rendah hati atau hati-hati.

  
Hari sudah mulai sore maka saya putus kan untuk ke wisata berikutnya yaitu D Ranch. Di D Ranch, area nya seperti perkoboy an. Disini terdapat restoran dan wahan untuk anak-anak juga. Tadinya saya mau naik kuda tapi berhubung kudanyta hanya bisa menahan beban 80kg max maka saya batalkan niat saya dan kami foto-foto saja.

  
Karena sudah mulai malam, saya berniat membatalkan wisata kampoeng bakso tapi berhubung yang lain ingin menikmatinya maka kami pun pergi ke kampoeng bakso. Sesuai dengan namanya, disini banyak terdapat jenis makanan bakso mulai dar bakso ikan, bakso kepiting, bakso udang dan masih banyak lainnya.

  
Karena malamnya kami mau makan di kampoeng daun maka wisata di kampoeng bakso kami selesaikan cepat-cepat. Btw di sebelah kampoeng bakso ada rumah risol jadi kami beli risol dan minta di bungkus. Kami memutuskan balik dulu ke wisma unpar untuk mandi karena badan saya sudah lengket. Alhasil hanya saya yang mandi sedangkan teman saya yang lain tidak sama sekali…bau ih.
Perjalanan ke kampoeng daun di warnai dengan ketegangan selain jalannya gelap tidak ada lampu kecuali dari lampu motor, hawa yang sangat dingin seperti di bromo, bensin motor pun sudah hamper habis dan yang terparah tidak ada pom bensin deket sana jadi pastikan dahulu motor terisi bensin paling tidak setengah.


Tapi semua itu terbayar dengan suasa kampoeng daun yang nyaman dan dingin. Karena ramai kami harus masuk daftar tunggu dulu. Sambil menunggu saya melihat ada kerajinan melukis wajah yang harganya cukup murah. Belum sempat menawar, saya sudah di panggil recepsionis untuk mengisi tempat kosong. Di sini sungguh nyaman, bisa tidur-tiduran juga.

  
  
Selain itu makanan di sini enak-enak dan harganya tidak terlalu mahal. Disini banyak terdapat api unggun gitu untuk menghangatkan diri ^o^ kami berleha-leha sampai jam 11 baru setelah itu balik ke wisma unpar dan beristirahat untuk besoknya.
Hari ke 2 saya terbangun jam 9. Telat dari rencana saya bagun jam 7 pagi. Setelah mandi dan sarapan pop mie kami merundignkan mau kemana lagi. Tadinya saya menyarankan ke goa jepang tapi yang lain mau wisata mal maka kami pergi ke mal ciwalk. Mal ciwalk adalah mal bernuasa alam karena di kelilingi pepohonan. Sambil menunggu siang kami hang out di bengawan solo sambil main saboteur. Rencana makan siang ini, saya merencanakan makan di restoran unik dimana kita makan di tempat gelap hingga tidak bisa melihat tapi restorannya sudah bangkrut……jadinya saya pilih di sari sunda.
Selain karena makannya enak dan murah, dsini pelayannya cantik2 makanya saya demen kesini hehehe. Tadinya saya mau pilih paket saja tapi yang lain menyarankan makan campuran.

  
  Setelah perut kenyang maka sisa waktunya saya habiskan untuk beli oleh-oleh di Prima rasa dan balik to Jakarta.





Kamis, 06 Oktober 2011

Wisata Tidung

Wisata pergi ke Tidung yang saya tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Sebelumnya akan saya jelaskan dahulu apa itu Tidung. Tidung adalah sebuah pulau yang termasuk dalam kawasan Kepulauan Seribu. Pulau ini terbagi dua yaitu, Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Penggunaan wilayah di pulau ini berkembang ke arah wisata bahari seperti menyelam serta penelitian terhadap terumbu karang.
Sebelum berangkat, saya mensurvey di internet terlebih dahulu mengenai pulau Tidung, mulai dari penginapan, fasilitas dan transportasi menuju ke sana. UnBeruntungnya saya menemukan seorang guide yang namanya Ayong. Dia menawarkan mulai dari mengurus semuanya mulai dari memesan penginapan, acaranya sampai tiket kapal laut menuju tidung juga. Karena berpergian dengan 4 orang temen saya, maka si ayong memberikan harga Rp 350.000 Per orang dengan fasilitas yang di berikan mulai dari Tiket PP dari pelabuhan Muara Angke – Tidung, Penginapan, Sepeda, Alat Snorkling, Kapal menuju Spot Snorkling, Makan 3x, BBQ. Cukup Murah Kan? Tapi jika ingin lebih mandiri, ini beberapa daftar penginapan yang ada di Tidung :

·         Homestay Mutiara – HP 0815 1019 4188
·         Nasykev Homestay – HP 0815 7477 7403
·         Losmen 5 Saudara (H.Abdul Hamid) – HP 0858 8874 2129
·         Penginapan Anggun -  HP 0815 8446 9772/ 0858 8866 2196
·         Penginapan Audi – HP 0858 1460 6857
·         Penginapan Banny – HP 0858 1421 8470
·         Penginapan Husbana – HP 0858 1430 4633
·         Penginapan Kautsar – HP 0858 1330 5090
·         Penginapan Natasya – HP 0858 8015 942
·         Penginapan RHS – HP 0815 1127 1540
·         Penginapan Samudra – HP 0815 8561 9667
·         Penginapan Saradita – HP 0816 1962 072
·         Tias Homestar – HP 0858 1187 0241
·         Pak Wardi – HP 0856 9356 5464
·         Ayong – HP 0858 8591 3776

Jam Setengah 4 pagi saya sudah bangun untuk bersiap-siap pergi sambil menunggu ke empat teman saya yang lain. Untuk perjalanan ke Tidung ini saya mengajak Adrian, Yuki, Denis dan Leonard teman semasa perkuliahan dulu. Untunglah mereka on time sehingga mereka sudah tiba di rumah saya jam setengah 5 dan kami langsung berangkat ke Pelabuhan Muara Angke. Sebenarnya ada dua rute untuk ke Tidung, bisa melalui muara angke atau juga bisa melalui pelabuhan marina di Ancol. Mempertimbangkan biaya masuk ancol cukup mahal, maka saya memilih rute Muara Angke. Sesampainya di pelabuhan Muara Angke kami langsung mencari kapal yang menuju Tidung. Ada sekitar 4-6 Kapal.

Kapal-kapal yang berangkat ke pulau Tidung:
1.       Anterja
2.       Cahaya Laut
3.       Bisma 2
4.       Zahro
5.       Madina+
6.       Kurnia 1

Kapal ini berangkatnya jam 7 pagi, biasanya kalau sudah penuh mereka langsung berangkat walau belum jam 7. Kami memilih Anterja karena berangkat lebih dahulu dari kapal yang lain. Kapal berangkat jam 7 dan perjalanan di tempuh selama dua setengah jam ke pulau Tidung. Untungnya sebelum berangkat saya sudah minum antimo jadi tidak terlalu mual dengan goyangan kapal nya. Temen saya si yuki sudah oe-oean di sepanjang perjalanan karena tidak minum antimo. Untuk tiket kapal bisa di beli langsung di kapal. Tapi karena saya sudah memakai jasa si ayong, maka si mas ayong yang akan membayar tiketnya di pelabuhan tidung. Saya tinggal memberikan no telepon si ayong dan tukang karcis setuju.

Sesampainya di Pelabuhan Tidung, si mas Ayong sudah menunggu di gerbang pelabuhan dan menyambut kami. Lalu mas ayong mengantarkan kami ke Penginapan yang sudah di pesannya tidak jauh dari pelabuhan. Sesampainya kami beristirahat terlebih dahulu karena lelah dari perjalanan di kapal tadi dan menyantap makanan yang telah di sediakan penginapan. 30 menit kemudian mas ayong datang dengan membawa sepeda dan acara pertama kami adalah bersepeda mengelilingi pulau Tidung.



Udaranya cukup sejuk walau cuacanya agak terik. Mas Ayong membawa kami ke icon pulau Tidung yaitu Jembatan Cinta yang berada di ujung Pulau Tidung besar. Dia mengatakan kalau belum terjun dari jembatan cinta belum bisa dikatakan ke Tidung. Ada beberapa turis yang berani melompat dari Jembatan cinta tersebut. Saya sebenarnya tergoda juga tapi males juga kalau cuman sendiri hehehe. Setelah foto-foto sebentar, tidak terlalu lama karena teriknya sinar matahari, kami mampir ke warung pantai dan minum es kelapa dingin sambil ngobrol dengan si mas ayong. Bedasarkan dari percakapan dengan mas Ayong, ternyata Pulau Tidung Kecil di gunakan untuk perkebunan, Kelapa yang kami minum pun berasal dari Pulau Tidung Kecil.


Setelah kembung minum air kelapa, maka kami balik ke penginapan untuk acara selanjutnya snorkeling. Sementara mas ayong menyiapkan peralatan snorkeling, kami pun menyiapkan diri dengan mengolesi sun block agar kulit tidak terlalu terbakar. Tak lama kemudian mas ayong datang dengan perlengkapan snorkeling dan membawa kami ke kapal yang telah di janjikan berdasarkan kesepakatan dengan mas ayong, kalau jumlah anggota yang ikut 5 atau lebih maka akan di sewakan kapal untuk mengantar kami ke spot snorkeling.
Perjalanan memakan waktu 20 menit menuju tempatnya yang berada di sekitar pulau Payung. Setelah mas ayong memberikan instruksi maka kami pun langsung nyebur ke air. Bagi yang tak bisa berenang tidak periu khawatir karena di sediakan pelampung sehingga kita tetap bisa mengambang.


Pemandangan melihat terumbu karang cukup mengasikan, melihat berbagai jenis karang yang berbeda-beda ditambah dengan memberi makan ke ikan-ikan kecil. Disini kita harus hati-hati dengan batu karangnya karena sangat tajam. Kaki saya tergores batu karang 2-3 kali karena terlalu dekat dengan perairan dangkal.


Setelah puas snorkeling, kami di bawa ke pulau Payung untuk makan. Ada beberapa warung makanan yang menu nya hampir sama seperti mi atau bakso. Rencananya setelah ini akan menuju spot ke 2 snorkeling di Tidung kecil tapi karena kami ingin naik banana boat maka kami lewatkan dan langsung menuju area banana boat. Untuk 1 orang di kenakan biaya Rp 35.000. Tidak terlalu mahal mengingat saya pernah ke anyer dan di kenakan biaya Rp 250.000 per 1 tarikan.


Setelah puas naik banana boat tadi kami bermaksud naik kano tapi karena sudah sore kami lanjutkan ke acara melihat matahari terbenam sambil foto-foto dan setelah itu balik ke penginapan.
Acara malamnya adalah BBQ, Tadinya acara ini hamper batal karena si mas ayong belum mendapat ikan dari hasil memancing. Tapi ternyata kami di bawa ke sebuah café (lebih tepatnya si warung makanan) dan surprise, selain ikan dia juga mendapat cumi. Ikannya di bakar sedangkan cuminya di goreng jadi seperti Kentucky. Rasanya cukup enak untuk ikannya dan enak untuk cuminya walau agak sedikit asin.
Rencana selanjutnya adalah menikmati keindahan malam hari di pulau Tidung tapi si mas ayong sepertinya agak malas untuk mengantar kami ke sana. Menurut saya dia lagi pengen nonton sepak bola yang akan ada jam 10 malam…….dasar.

Karena si Yuki juga mau nonton bola Chelsea vs apa gitu maka balik kepenginapan dan main kartu sambil nonton bola. Tapi nasib kurang mujur untuk nonton. Penginapannya sering ngejepret atau mati lampu. Kami kira karena listriknya kurang kuat maka kami matikan lampu kamar tidur dan wc. Namun lampu nya mati lagi untuk ke 2x nya. Si yuki lalu bilang “kalau gitu matiin acnya aja, Chelsea tanpa ac lebih enak”, saya dan yang lain ogah karena udaranya cukup panas lalu yang lain menggombal “ac tanpa Yuki aja”. Alhasil walau Acnya di matikan tetap mati lampu atau TV nya di matikan tetap mati lampu juga. Setelah menghubungi pemilik penginapan, ternyata kuota listriknya memang tidak kuat. Jelas aja ga kuat, orang kuota 1 penginapan di bagi untuk 2 penginapan jadi terpaksa kami memakai kipas angin saja.

Keesokan harinya kami bagun jam 5 untuk menikmati sunrise atau matahari terbit. Keputusan membawa jaket adalah tepat karena udaranya cukup dingin. Tempat terbaik untuk melihat matahari terbit adlaah di jembatan cinta. Setelah puas melihat matahari terbit, kami berjalan menyusuri Tidung kecil dan menikmati keindahannya. Tadinya setelah ini kami mau melanjutkan bermain kano namun waktunya tidak cukup karena kapal yang menuju angke akan berangkat jam 11. Maka kami cancel bermain kanonya dan pergi mencari suvenir dan berfoto-foto. Jam setengah 11 kami di antar mas ayong kembali ke pelabuhan dan kami kembali ke Jakarta.


   

Sabtu, 03 September 2011

Sate Pertamina



Dinamakan demikian karena sate nya di olesi dengan bensin premium dan di bakar dengan pertamax (boong bgt). Sebenernya karena tempat jualannya di seberang pom bensin pertamina…hahahha. Waktu itu kebetulan jumat malam, jadi saya di ajak si aliong hunting makanan. Aliong kebetulan jagonya makanan jadi di bawalah saya ke sini. Tempatnya tergolong ramai untuk ukuran jualan sate.


Sewaktu saya tiba, asap dari bakarannya sungguh banyak sekali. Untung mereka memesang ventilasi besar jadi tidak terlalu parah-parah amat. Disini ada sate ayam dan sate kambing. Saya langsung pesan sate ayam dengan lontong. Tak lupa terlebih dahulu aliong memesankan kepada mas nya untuk tidak gosong.


Tak lama kemudian makanan datang, menurut saya yang membuat sate ini terkenal selain karena tekstur dagingnya lembut di tambah dengan sau kacangnya yang benar-benar kental dan halus. Tidak tampak ada butiran butiran kacangnya. Sausnya sangat manis di lidah. Lontongnya pun lebih padat dan dipotong tidak terlalu besar sehingga pas di mulut.


Sate Pertamina
Lokasi : Jl. Kyai Maja No. 21
               Jakarta Selatan
Harga : Sate ayam Rp 17.000
                Lontong Rp 3.000

Kamis, 01 September 2011

Wisata Air Panas Tirta Sanita Ciseeng

 


Kaki rematik atau pengapuran? Salah satu pengobatannya dengan berendam air panas yang mengandung belerang. Salah satu pemandian air panas yang mengandung belerang yang paling dekat dengan Jakarta adalah pemandian air panas Bukit Kapur Tirta Sanita Ciseeng. Terletetak di daerah Parung Kecamatan Bogor. Dibutuhkan waktu 1 jam dari kota Bogor untuk menuju tempat ini. Rutenya Kalau dari Bogor langsung menuju Parung terus, Ketemu Pertigaan yang ada papan Tirta Sanita Ciseeng langsung belok kiri. Jika dari Jakarta (lebak Bulus) ke Ciputat lanjut Sawangan terus Parung lalu belok kanan menuju desa Ciseeng. Jika dari Jakarta Selatan/ Depok kearah Cinere lalu Simpang Pamulang terus Sawangan lalu Parung.

Tarif masuk ke wisata ini seharga Rp 7.000 untuk senin sampai jumat dan Rp 8.000 untuk Sabtu dan Minggu. Kalo Lebaran Tarifnya bisa mencapai Rp 10.000.
Di sini kita bisa menyegarkan badan dengan mandi air panas belerang. Air panas ini bermanfaat untuk kesehatan, karena berguna untuk pengobatan berbagai macam penyakit, seperti penyakit kulit, tulang dan lain sebagainya.

Kita bisa memilih mandi air panas di kamar mandi tersendiri atau mandi beramai-ramai di kolam. Jika memilih di kamar mandi tersendiri akan di kenakan biaya sewa dengan harga Rp 6.000 per orang (untuk kamar standar berukuran 2 x 2 meter) dan Rp 10.000 per orang (untuk kamar VIP dengan ukuran 4 x 4 meter).

Permandian VIP harus melewati jembatan terlebih dahulu
Kamar VIP (hanya bisa di masuki 1 orang)

Selain mandi air panas, di tempat ini kita juga bisa menikmati pemandangan yang indah, karena disekitarnya terhampar panorama bukit kapur dan pepohonan dengan udaranya yang segar. Para pengunjung dapat naik ke atas bukit untuk melihat pemandangan alam sekitarnya. Dan dari arah kejauhan bukit terlihat seperti salju, daerah sekitar tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai daerah perkemahan.

Selain itu, Tirta Sanita Ciseeng juga menyediakan pesanggrahan atau penginapan untuk bermalam atau sekedar beristirahat. Jika hanya ingin beristirahat saja maka pengunjung akan dikenakan tarif dan Rp 110.000 untuk yang Standard AC dan Rp 130.000 untuk Ekonomi AC. Jika bermalam akan dikenakan Tarif Rp 140.000 untuk standard AC dan Rp 170.000 untuk kamar ekonomi AC jika tambah extra bed akan dikenakan biaya tambahan Rp 70.000. Untuk Harga Lebaran Tarifnya berbeda.

  Kamar Penginapan


Disini saya sempat membaca sekilas artikel mengenai khasiat belerang. Menurut Dr. Hwang Sung Joo spa garam belerang adalah spa belerang dengan spa air laut akan menyembuhkan dan mencegah penyakit serta menjaga kesehatan. Belerang berfungsi anti alergi, penawar racun, membunuh kuman dan juga dapat menghilangkan gatal-gatal dan rasa sakit, berfungsi menghilangkan zat tanduk secara lunak. Jadi berdasarkan artikel ini, ada dunk manfaatnya saya berendam.


Jam Operasi : 07.00 – 20.00

Taman Wisata Tirta Sanita
Jl. Raya Gunung Kapur, Ciseeng
Parung-Bogor
Telp. (0251) 8542551
Fax (0251) 8542550
Website : www.tirtasanitahotspring.com




Jumat, 26 Agustus 2011

Joni Steak (Jonisteak)


Mau makan Steak enak dengan harga murah? Maka saya sarankan Joni Steak adalah tempatnya. Hari Sabtu saya biasa suka hang out bareng temen kampus yaitu Yuki dan Dennis. Sebenarnya saya mau coba makan di Mbah Jingkrak, cuman karena dompet lagi cekak maka kami putuskan Joni Steak saja.
Maka dari Central Park kami langsung pergi ke Restoran Joni Steak yang ada di Pasar Baru. Begitu sampai, restoran cukup penuh dengan orang-orang yang mau berbuka. Untungnya ada meja kosong di pojok hingga kami tak perlu mengantri seperti biasanya. Untuk pemesanannya, saya memesan Chiken Schnitzel (Dada Ayam Tanpa Tulang) dengan saus jamur., Yuki dan denis memesan Steak juga tapi saya lupa kalau tidak salah Sirlon Steak (Lokal) dan Chiken Steak.


Alhasil tak lama makanan datang.

Chiken Schnitzel (Dada Ayam Tanpa Tulang) dengan saus jamur


Sirlon Steak (Lokal)

Chiken Steak

Untuk porsinya si agak sedikit menurut saya tapi rasanya enak ditambah kentang gorengnya yang garing. Rasa ayam di taburi kejunya menyatu dengan siraman saus jamurnya. Agak mirip dengan Steak Obonk hanya kalau Obonk porsinya lebih besar. Berdasarkan info dari temen saya, Si pemilik Joni Steak ini dahulunya adalah Koki di Australia. Begitu dia balik ke Indonesia, ilmunya di terapkan di Restoran ini dan menurut saya berhasil karena sampai bisa buka cabang lagi.
Harga : Chiken Schnitzel (Dada Ayam Tanpa Tulang) dengan saus jamur Rp 23.000
              Sirlon Steak (Lokal) Rp 33.000
              Chiken Steak Rp 25.000
              Es Teh Rp 3.000

Lokasi : JL. SAMANHUDI NO. 65
              Pasar Baru-Jakarta Pusat
              Fax 021-3500691

Cabang : JL. GAJAH MADA NO. 91
                 (Sebelah Bakmi Gajah Mada)
                 Jakarta-Kota
                 Phone: 021-91882500



Jumat, 19 Agustus 2011

Kwetiaw Akang Medan



Perut sudah krucukan belum makan padahal waktu sudah menunjukan pukul 08.00. Enaknya makan di mangga besar kalau malam-malam begini.  Maka saya melajukan motor kharisma saya ke distrik Mangga Besar. Sesampainya di Mangga Besar, mata saya langsung tertuju pada Kwetiaw Akang yang merupakan salah satu favorit saya. Langsung saya parkir motor dan memesan Kwetiawnya. 

Tempatnya cukup bersih dan tidak terlalu ramai, beda dengan kwetiaw sapi mangga besar.  Konon Si Akang ini datang dari Medan….ya iya dunk, kan namanya Kwetiaw Akang Medan pastilah dari Medan. Keunikan Kwetiaw Akang ini adalah campuran panggang babinya yang manis dan tidak terlalu berminyak.



Setelah Kwetiaw disajikan, dapat saya lihat bahwa isinya sangat beraneka ragam mulai dari irisan baso ikan, telur orak arik, irisan panggang babi, udang dan lapcong. Tauge dan sawi membuat tampilan kwetiaw ini tambah oke dan rasanya…hemm.  Udang yang sudah di kupas kulitnya pun ukurannya agak besar, membuat kita lebih mudah memakannya tanpa perlu memisahkan kulitnya.


Kwetiaw Akang Mangga Besar rasanya agak sedikit lebih asin di bandingkan yang di Kelapa Gading. Jika di  kelapa Gading rasanya lebih manis. Mungkin karena panggang babinya lebih banyak. Disini juga disediakan mie tomat special, mie goring telur bebek dan nasi siram brokoli yang rasanya tak kalah enaknya.
Harga : Kwetiaw Komplit Rp 28.000
              Es Teh Rp 3.000
Lokasi : JL. Mangga Besar Raya No. 2 C
              Jakarta-Barat
              Telp: (021) 6231 7072 – 6800 2133

             JL. Muara Karang Blok Z – 6 Selatan No. 21
             Jakarta-Utara
             Telp: (021) 661 0359 – 668 1659

             JL. Boulevard Raya Blok TN-II No. 36
             Kelapa Gading, Jakarta-Utara
             Telp: (021) 450 8888

             JL. Taman Palem Lestari Blok A. 37/15
             Cengkareng, Jakarta-Barat
             Telp: (021) 559 58613

             JL. S. Iskandar Muda No. 25 E)
             Arteri Pondok Indah (Sebelah Hyundai, Jakarta-Selatan
             Telp: (021) 729 1664

             JL. Pasar Kembang Ruko Grand Flower 4/1B
             Surabaya
             Telp: (031)535 7727, (031) 701 40588
           
Jam buka : Hari biasa jam 16.00 - 01.00
                 Malam Minggu 16.00 - 01.30